PACITANPOST
News Update
Loading...

Selasa, 21 September 2021

SERTIVIKASI BUKANYA BELI LEPTOP, MALAH BELI SAPI , KALAU NDAK KAWIN LAGI...

SERTIVIKASI BUKANYA BELI LEPTOP, MALAH BELI SAPI , KALAU NDAK KAWIN LAGI...

Adi Subroto sentil guru enggan beli Laptop.

Pacitan Ppos 21.09.021.
Adi Subroto , anggota komisi II DPRD Pacitan merasa prihatin banyak guru guru di Pacitan yang tidak memiliki Laptop ,  bahkan tidak bisa operasikan  Computer jenis apapun.

Kondisi ini , banyak dijumpai guru guru SD sebagian SMP dan SMA. Padahal Laptop ,Coumputer dan sejenisnya tersebut  merupakan bagian penting dari sistim belajar mengajar saat ini .

Menurut Pria yang juga mantan pendidik ini , menghimbau kepada seluruh Guru di Pacitan agar memanfaatkan uang Sertifikasi sebaik mungkin untuk menunjang  kinerja pendidik diera serba modern.

Dalam setiap kunjunganya ke sekolah sekolah di Pacitan , politisi asal PKB ini selalu mendapati guru guru, utamanya yang sudah agak  lanjut usia tidak punya Laptop  , repotnya lagi kalau disuruh buka data pastilah yg disuruh tenaga administrasi atau tenaga muda guru Honorer.

Harusnya ! masih kata Broto, uang sertifikasi yang diterima secara berkala itu dimanfaatkan secara maksimal , bukan malah untuk beli Sapi, kulkas yang tidak ada hubunganya dengan kinerja pendidik .

Padahal ,  maksud dari Pemerintah diberikan uang sertifikasi tersebut ,, tujuanya ,,  agar Guru semakin terberdaya SDM nya  untuk menghadapi arus global dan  modernisasi  berbasis  ANBK (Asisment Nasional Ber Basis Komputer) .

Lsm Bhineka Bangsa soroti isu perselingkuhan antar guru.

sedang LSM Bhineka Bangsa Pacitan akan memberi masukan kepada
Komisi II  DPRD Pacitan  yang kerap mendapat  informasi adanya perubahan perilaku  Negatif  tenaga pendidik antara  sebelum dan sesudah menerima Sertifikasi. Konon guru guru yang sudah mendapat  ( sertivikasi ) banyak yang bercerai , rata rata akibat perselingkuhan.


   Rudi Handoko Sekretaris komisi II DPRD

Lsm Bhineka bangsa Pacitan memandang , saking banyaknya kasus perselingkuhan diantara para pendidik , dalam waktu dekat LSM Bhineka Bangsa akan melakukan kajian dengan beberapa instansi seperti Irwilkab dan Dinas Pendidikan Pacitan,termasuk dengan komisi II..

Sedang sekretaris  Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handoko, mengaku  akan ada beberapa agenda yang perlu dibicarakan , utamanya membahas ANBK , dan kondisi Siswa setelah hampir dua tahun tidak masuk sekolah.

Kemudian terkait isu isu yang lain , seperti  persoalan ( guru Gaptek)  akan kami bahas dengan dinas  terkait ,  sedang isu  perbuatan tidak terpuji ( perselingkuhan) itu diluar bahasan kami , kata Rudi Handoko dikantornya tadi siang ..( gustik)







Sabtu, 18 September 2021

TSUNAMI URUNG MESTI, IJASAH & SERTIPIKAT WIS PODO NGUNGSI...

TSUNAMI URUNG MESTI, IJASAH & SERTIPIKAT WIS PODO NGUNGSI...


Pacitan Ppos.18.09.021.
Gara gara berita tsunami terus terusan di blow aup,  ik dina  warga Pacitan akeh sing pada panik . Kabeh panik merga , presentasi Gempa / Tsunami di paparke langsung ketua BMKG Trikorita Karnawati lan Mensos Tri Rismaharini.

Samu barang surat berharga mulai saka ijazah , Sertifikat , buku tabungan bahkan sapi diungsekne  menyang omahe dulur dulure sing ana gunung , alasane wedi nek stunami teka ndadak.

Miturut Suwarto , sertipikat lemah  , ijasah  lan buku tabungan pensiun  terpaksa disimpen ana omahe wong tuwane Nawangan , iki ora ngajab mas  yo muk jaga jaga ,  jare Warto ngguya ngguyu.

Sediono yo ngono , masiho omahe adoh saka pesisir , ijasah , sertipilat lan BPKB kendaraan wis diungsekne menyang adine sing omahe ana ereng ereng / lembah pegunungan.

Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu aji  menilai , aksi pengamanan surat surat penting ana omahe sedulure dewe dewe  merupakan aksi spontan sing patut di contoh , sing penting kabeh demi keamanan.

Ananging Bupati uga njaluk marang warga masyarakat Pacitan Tetep tenang , sabar lan  ora usah dipikir nemen nemen , sebab gempa lan tsunami iku tekane  ora iso diprediksi , sing ngerti Gusti Allah , jare Bupati  diplomatis ..( gustik)












Kamis, 16 September 2021

 PENGISIAN JABATAN DI KOMISI TETAP TIDAK SAH...PIMPINAN DPRD DIANGGAP TIDAK PAHAM ATURAN .

PENGISIAN JABATAN DI KOMISI TETAP TIDAK SAH...PIMPINAN DPRD DIANGGAP TIDAK PAHAM ATURAN .

    Sediono Ssos Anggota komisi IV DPRD
 
Pacitan Ppos,17.09.021.
Pemilihan dan pengisian jabatan dikomisi II dan IV DPRD Pacitan menyisakan kekecewaan banyak anggota DPRD Pacitan.

Misalnya Sediono, kader dari Partai Gerindra ini terang terangan menuding 4 pimpinan DPRD kurang memahami ,, landasan hukum ,, dalam pembentukan alat kelengkapan dewan .

Mestinya kata Diono , Pimpinan DPRD tetep harus mengacu pada PP dan  bukan memanipulir ke Tatib DPRD. Dalam PP terang benderang  tertulis , Bahwa  masa Jabatan Ketua , Wakil Ketua dan Sekretaris komisi DPRD selama dua tahun enam bulan  ( 2,5 th).

Alasan 4 ketua ,  memakai rujukan tata tertib DPRD sebagai dasar pengisian lowongan jabatan dikomisi II dan IV ,  saya nilai telah mengada ada dan saya anggap  menista peraturan baku yang sudah ada , ungkap Pria asal Arjosari ini kesal.

Sediono juga menyesalkan , rekan rekan anggota DPRD yang lain terkait hal ini , mereka memilih diam dan cenderung cari aman dari tekanan  induk partainya sendiri sendiri. 

Beberapa anggota dewan lain  yang enggan disebut nama mengatakan , secara prinsip
 setuju dengan pak Sediono , mestinya kalau ada dua aturan yang berbenturan dan  anggaplah melahirkan  tafsir yang berbeda/ muliti tafsir , mestinya  pimpinan konsultasi terlebih dahulu ke Propinsi atau datang ke Biro Hukum Depdagri di Jakarta.

Kekesalan terkait proses pengisian jabatan di komisi II dan IV DPRD Pacitan yang lowong , juga diluapkan  Rudi Hartoyo dari Partai Hanura yang sekaligus ingin mencalonkan diri sebagai sekretaris komisi IV , tapi gagal.

Rudi mengatakan proses pemilihan tetep tidak sah menurut saya , Sebab landasan hukumnya tidak tepat  dan  kalau semua harus ikut alur pimpinan ya repot , emang dia sendiri yang bisa menafsir hukum , tegas Rudi sambil ngloyor.

Sementara itu , Febi Irawan salah satu unsur pimpinan yang ikut memimpin proses pemilihan di komisi IV , tetep kekeh dalam pendiriannya , landasan hukumnya sudah tepat , tidak perlu diributkan ! Titik tegas Fibi  ( Gustik)








BUNTUT BUPATI TIDAK DI KASIH KESEMPATAN PIDATO  , BMKG PUSAT DINILAI  AROGAN DAN TIDAK SOPAN...

BUNTUT BUPATI TIDAK DI KASIH KESEMPATAN PIDATO , BMKG PUSAT DINILAI AROGAN DAN TIDAK SOPAN...

   Bupati Pacitan Indrata NBA dan Mensos

Pacitan Ppos.16.09.021.
Benar juga dugaan masyarakat Pacitan , dibalik berita Stunami yang bombastis , ternyata ujung ujungnya dipenuhi intrik politik kelompok tertentu, atau dugaan lain diluar kewenangan Pemkab Pacitan.

Bayangkan , kedatangan seorang Menteri  ke Pacitan , maka seorang Bupati yang mestinya jadi tuan rumah diwilayahnya dibiarkan datang seolah  seperti tamu biasa .

Bagi tamu tamu yang kala itu Ikut menghadiri acara BMKG , pasti bertanya tanya ada apa gerangan.? Kok bisa bisanya  seorang Bupati yang punya  wilayah  Pacitan tidak diberi kesempatan sama sekali pidato.

       Dwikorita Karnawati  kepala BMKG 

Kejadian tersebut , oleh  sebagian masyarakat Pacitan dianggap  arogan dan pelecehan , seburuk buruknya Indrata Nur Bayu Aji adalah tokoh Pacitan yang dipilih lebih dari 75.% suara mayoritas.

Usut punya usut , BPBD Pacitan pun  tidak dilibatkan  dalam acara yang digelar BMKG Pusat yang dihadiri Menteri Sosial Indonesia Tri Rismaharini dan petinggi Kementrian lainya.

Kepada media, Kepala BPBD Pacitan Didik Alih mengaku malu  kepada Bupati yang nota bene atasannya  tidak diberi kesempatan pidato dalam acara tersebut , semuanya dihandel  dari pusat mas , ujar Didik Alih heran.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Pacitan Sugiharto , menilai tindakan panitia pusat tidak memberi kesempatan Bupati Pacitan pidato sama saja melecehkan masyarakat Pacitan , yang punya wilayah itu orang orang Pacitan bukan orang jakarta,bukan milik Risma dan bukan milik Dwikorita , kok seenaknya mempermalukan Bupati...ungkapnya.

Sedang Tokoh lain yang tidak kalah geramnya adalah Djarot Mustofa, tokoh warok Pacitan itu menganggap panitia pusat yang terdiri dari kementrian sosial dan BMKG menabur angin terhadap wong Pacitan , kami berdoa semoga rakyat pacitan sabar dan selalu dilindungi Allah SWT....dan semoga Presentasi  tentang potensi adanya Gempa dan Tsunami oleh BMKG dan Mensos  tidak terbukti..Allahu Akbar...seru Jarot..

Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari pantia pusat BMKG atau Kemensos yang bertanggung jawab pada acara tersebut . (gustik)






Rabu, 15 September 2021

DIANGGAP RESAHKAN WARGA PACITAN , BMKG DAN MENSOS BAKAL DILAPORKAN KE PRESIDEN ....

DIANGGAP RESAHKAN WARGA PACITAN , BMKG DAN MENSOS BAKAL DILAPORKAN KE PRESIDEN ....

  Foto ilustrasi pengungsian akibat banjir

Pacitan Ppos 15.09.021.
BMKG ,dinilai lancang dan kebablasan terkait paparan potensi gempa dan tsunami di Pacitan. Paparan Dwikorita Karnawati dinilai oleh banyak pihak terlalu tendensius dan tidak proporsional.

Dalam sebuah kesempatan,Ketua BMKG itu mengatakan bahwa  Gempa dan Stunami yang akan terjadi di Pacitan dan sekitarnya hanya sebuah potensi dan bukan prediksi , karena ini potensi belum tentu kejadian.

Namun yang lucu , dalam paparan di depan Mensos dan pejabat lain di Pacitan Dwikorita memaparkan kemungkinan terjadi Gempa dan Tsunami terlihat sangat detail.
Misalnya , alun alun Pacitan akan tenggelam sekitar 11 M , pondok Pesantren Al Anwar akan tergenang 12 - 18 meter , Stadion dan GOR Pacitan akan tenggelam sekitar 20 meter dan sebagainya.

Menurut tokoh seni bela diri Pacitan, Bambang Trenggono   , paparan Ketua BMKG sudah menjurus ke Prediksi bukan potensi , yang namanya potensi itu belum jelas antara iya dan tidak . Jadi kami menilai BMKG kebablasan dan tendensius terhadap Pacitan,  ini ada apa ? Ujar pria asal nganjuk ini.


  Bambang Trenggono Tokoh Beladiri Pacitan .

Lebih jauh mantan Pegawai Pemkab Pacitan ini meminta kepada seluruh masyarakat Pacitan tidak usah memikirkan terlalu serius pernyataan BMKG  dan Pejabat Pacitan yang terkesan ela elu.  Kita harus belajar dari 16 tahun silam yang ternyata ramalan BMKG juga  busyit belaka.

 Sementara Kecaman  juga datang  dari tokoh Warok pacitan Jarot Mustofa , pria yang juga mantan pegawai Pemkab Pacitan ini menilai , Paparan Dwikorita  yang terkesan bombastis hanya menyusahkan warga Pacitan.

Dalam paparanya  ,  Ketua BMKG  Dwikorita sudah berani dengan lancang  menyebut tinggi gelombang 11 meter  di Pondok Al Anwar , 20 meter di Masjid  Baitur Rahman , di  Madrasah , dI  sekolah Ma'arIf dan fasilitas umum lainya ,dianggap oleh Jarot kebablasan dan perlu tindakan konkrit untuk menghentikan ucapanya.

        Djarot Mustofa tokoh Warok Pacitan

Bayangkan gara gara pernyataan BMKG yang konyol tersebut , kata Jarot ! banyak warga Pacitan kini sudah menitipkan  surat surat berharga miliknya  ke saudaranya di pegunungan , harga tanah di dataran rendah di Pacitan  jatuh , Calon Calon wisatawan yang ingin ke Pacitan banyak yang membatalkan diri., bangunan perumahan banyak yang mangkrak gara gara takut..meneruskan, wah konyol tenan orang ini ungkap jarot emosi.

  Warga mengungsi akibat banjir bandang

Mengingat situasi mayarakat Pacitan yang kini mulai resah , maka dalam waktu dekat Mensos Tri Risma Harini dan Ketua BMKG Dwikorita Karnawati berencana akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo atas tindakannya yang meresahkan warga Pacitan ditengah penderitaan  akibat Pandemi Covid 19 dan ditengah uji coba belajar tatap muka langsung anak anak sekolah.

Menurut rencana , surat akan dilayangkan LSM BHINEKA BANGSA  Pacitan dan dikawal LPK- RI  Pacitan ke  Istana Merdeka minggu depan, namun demikian surat akan dikomunikasikan lebih dulu dengan beberapa tokoh Pacitan dan kalau sudsh fix  barulah kemudian dikirim ke Jakarta...jelas  Tokoh yang juga pemilik media ini.

Ketua BMKG Dwikorita Karnawati dan Mensos   Tri Rismaharini dianggap tidak sensitif  dan menyusahkan  masyarakat Pacitan yang kini lagi menderita akibat pandemi Covid 19 sejak dua tahun lalu

Yang paling tidak trima , LSM Bhineka Bangsa menganggap kedua pejabat itu  gegabah  sudah berani menyebut kemungkinan tinggi gelombang dibeberapa tempat Ibadah umat islam , seperti bakal tenggelamnya masjid Baitur Rahman , Pondok Pesantren Al Anwar Ploso , Madrasah Aliyah Negri  dan beberapa fadilitas umum lainya , BMKG dengan pedenya menyampaikan, rata rata tinggi gelombang ditempat itu 11 meter bahkan lebih.

Parahnya lagi ,kedua pejabat juga tidak sensitif kalau saat ini di Pacitan baru saja dilakukan uji coba belajar tatap muka secara langsung setelah hampir dua tahun semua sekolah  tutup, kini mereka  kok tega teganya  paparan gila seperti itu,ujar pejabat LPK-RI Pacitan  (Stk )..( gustik..)































Selasa, 14 September 2021

PILIHAN SEKRETARIS KOMISI IV DIWARNAI  SALING SLAIDING ANTAR ANGGOTA..

PILIHAN SEKRETARIS KOMISI IV DIWARNAI SALING SLAIDING ANTAR ANGGOTA..


Budi Sarwono Sekretaris komisi 4 yg baru.

Pacitan Pppos, 15.09.021.
Sudah bisa diduga pilihan sekretaris Komisi IV DPRD Pacitan diwarnai kesruh antar anggota. Terbukti 4 anggota Komisi 4 tidak hadir dalam rapat kemarin sore  selasa  ( 14/09).

Peserta yang tidak hadir Hariawan ST dari Nasdem , Rudi Hartoyo dari Hanura, Sediono dari Gerindra dan Samsuri dari PPP. Mereka berempat , kompak memboikot rapat pemilihan alat kelengkapan dewan yang dinilai tidak prosedural.

Sediono Cs menilai  , rapat terlalu dipaksakan hari itu juga  setelah sebelumnya diduga ada deal deal tertentu yang bermuara dari gundul per gundul , itu dugaan saya lho , ujar Sediono polos.

Lebih lanjut sediono mengatakan, pada mulanya  undangan rapat dijadwalkan pukul 14.00 wib , namun sampai pukul 15.00 rapat  pemilihan belum dimulai dengan alasan menunggu rapat paripurna selesai.

Oleh karena itu  sebagai jalan tengah  , 4 anggota  tadi meminta agar rapat ditunda esok pagi , Alasanya memberi kesempatan istirahat  bagi anggota yang kelelahan mengikuti rapat paripurna , untuk itu Hariawan cs berkirim surat resmi ke pimpinan.

Namun nampaknya , pilihan sekretaris Komisi IV sudah dirancang sedemikian rupa , ditengah 4 orang itu pulang ke rumah masing masing secara  buru buru rapat pemilihan sekretaris komisi IV dimulai.

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Pacitan Febi Irawan , Bowo dan Ketua komisi IV Pujo Setyo hadi yang diikuti 8 anggota yang sudah dipersiapkan sebelumnya , yakni Lia PDIP. Budi Sarwo Golkar , Suprihatini Demokrat , Ridwan PKB , WIdadi PDIP , Tumardi Demokrat dan Heru Puspo juga dari Demokrat.

Sesuai tatib rapat dianggap korum karena anggota yang hadir lebih dari separo , kemudian untuk basa basi  dibuatlah acara pilihan langsung untuk memilih dua calon yang sudah diseting, yaitu Heru Puspo dan Budi Sarwo dari Golkar.

Dalam pilihan , Budi Sarwo  dari Gokkar menang telak dari Tokoh Demokrat Heru Puspo dengan perbandingan 7 - 1.
Lucunya Calon dari De Demokrat  Heru Puspo tidak dapat suara dari koleganya sendiri dari Partai Demokrat ,  anggota dari demokrat lebih memilih calon dari Golkar Budi Sarwo.

Proses  dan carut marut nya  pilihan Sekretaris Komisi IV kemarin  menurut Sediono sangat memalukan dan mematikan demokrasi, mosok Demokrat ada yang jago malah anggotanya pilih jago partai lain , itu kalau saya jadi pak  SBY saya kenakan sangsi berat...tambah sediono kesel.

Sedang Rudi Hartoyo cuma berkata pendek , anane' podo nglimpekne batur merga  panene' pari rada mrentel , bedo nek parine gabuk ora mungkin podo podo batur dilempekne., Yo wis kono kono luur...jare rudi kalem. ( Gustik)



PACITAN KOSONG MLOMPONG BAK KOTA MATI..GEGARA ISU TSUNAMI ....

PACITAN KOSONG MLOMPONG BAK KOTA MATI..GEGARA ISU TSUNAMI ....

 kota kosong ditinggal pergi akibat tsunami

Pacitan Ppos . 14.09.021.
Belasan tahun lalu, kota pacitan  kosong mlompong ditinggalkan penduduknya . Ditengah keadaan gelap gulita , warga berbondong bondong meninggalkan dataran rendah menuju perbukitan terdekat.

Ketika itu , semua warga panik ,  kasur , peralatan dapur , ayam , kambing  , sapi bahkan traktor dibawa mengungsi ke daerah tinggi  yg lebih aman.

Bagi yang tidak punya kendaraan,  yang anggota keluarganya banyak , mereka rela berjalan kaki hingga beberapa kilo meter menuju perbukitan terdekat.

Yang mengenaskan,  ada beberapa orang tua yang sakit dan tidak bisa berjalan ,  terpaksa ditinggal dirumah karena sudah tidak ada waktu lagi untuk mengungsi ,  sedang kendaraan mobil dia tidak punya , tetangga sudah terlanjur mengungsi lebih dulu.

  warga mengungsi akibat banjir bandang

Pendek kata, suasana kota Pacitan ketika itu seperti kota mati  kosong ditinggal penduduknya ngungsi ketempat yang lebih tinggi ,  ada yang dilereng lereng , ada yang numpang diteras  teras penduduk,  digubuk gubuk bahkan dikuburan kuburan , yang penting tempatnya lebih tinggi .

Yang lucu ! dengan kepanikan warga pacitan   tersebut , orang orang bule yang kebetulan berwisata di pantai Pacitan  tertawa tawa seolah menikmati tontongan orang  yang pergi mengungsi.

Wartawan Pacitan Post yang ketika itu ingin mengabadikan datangnya tsunami di Pantai Teleng Ria  mengambil lokasi sekitar tamperan .

Disaat itulah bule yang jumlahnya 6 orang datang ke tamperan  mencari warung makanan ,  maklum semua warung makan dibawah  tutup,  semua ditinggal pemiliknya.

Bule yang bernama Kelen dan Hary kebetulan berdiri dekat saya, dengan bahasa indonesia yang fasih ,  sambil geleng kepala  , dia bilang orang orang Pacitan kasihan  dibohongi berita akan datang tsunami , padahal itu cuma berita bohong , mana ada tsunami datang bisa diprediksi...kata hary  sambil ketawa ketawa .
Kelen  yang duduk disebelah Hary nyletuk,  Warga yg pada ngungsi kita yang kelaparan...ha..ha...

Perlu diketahui  , berita akan adanya gempa dan tsunami di Pacitan tidak pada tahun ini saja , belasan tahun yang lalu juga demikian , tapi sekali lagi berita itu hanya busyit belaka dan faktanya tidak ada tsunami hingga sekarang.

Justru yang terjadi  sebaliknya , Kabupaten Bantul , jogja dan sekitarnya  yang  tadinya luput dari ramalan adanya gempa hancur lebur akibat Gempa besar yang terjadi secara tiba tiba.

Pusat gempa ada didaratan Kota Bantul dengan kedalaman 10 km, wajah kota hancur dengan jumlah meninggal konon  lebih dari 9.000 orang ,sedang luka luka tembus 40 ribu orang.

Dari kejadian diatas ,  pelajaran yang bisa dipetik adalah , tetep tenang dan berserah diri kepada Allah Swt pemilik Bumi satu satunya , akan tetapi sebagai manusia yang hidup disebuah negara segala prediksi  atau  ramalan dari sebuah lembaga resmi Negara sebaiknya tetep kita hormati dan kita perhatikan.

Pesan dari penulis untuk BMKG khususnya Jawa Timur  , jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan ditengah pandemi yang masih berlangsung seperti yang terjadi saat ini .

Jangan jadikan situasi yang penuh cobaan ini untuk mencari panggung atas jabatan dan istansi anda , bercerminlah pada kejadian belasan tahun lalu di kota Pacitan.

 Kota Pacitan ketika itu , ditinggalkan oleh semua warganya yang panik atas berita berita menyesatkan , namu bencana gempa dan  tsunami hingga kini tidak terjadi.

Kami semua rakyat Pacitan bersyukur atas lindungan Illahi Robbi..kami lolos dari prediksi prediksi  dan ramalan ramalan BMKG tentang gempa dan tsunami.
Dan  mudah mudahah Ramalan Anda kali ini juga tidak terbukti .

Tapi kami Tetap salut kepada  anda semua (  BMKG) yang sudah bekerja demi masyarakat Indonesia , anda memang bukan Tuhan yang bisa menentukan kapan gempa itu terjadi ,  tapi darma bakti anda untuk pelajaran anak anak kita semua, demi ilmu dan kewaspadaan.

( Ditulis oleh Gostik pemimpin redaksi Pacitan post group yang punya pengalaman liputan langsung diperairan Pantai Teleng Ria  ditengah isu akan datangnya tsunami di Kota Pacitan belasan tahun yang lalu ) 






Featured

[kriminal][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done