Bus Bus Sekolah diparkir di Dinas Pendidikan Nasional Pacitan.
Pacitan Ppos.13.12.021.
Bis sekolah kalau di kota kota besar penumpangnya selalu penuh , bahkan orang orang kantor sering nebeng bis gratis tersebut .
Anehnya kalau di Pacitan , Bus Sekolah bantuan Pemerintah yang jumlahnya 4 unit tersebut Sejak lama dibiarkan wira wiri tidak ada penumpangnya , alias glondang.
Padahal maksud baik dari Pemerintah yaitu untuk meringankan beban bagi rakyat yang anaknya pingin sekolah , dan orang tuanya tidak punya kendaraan / tidak ada waktu untuk mengantar sekolah.
Menurut Kadiknas Pacitan Daryono, pihak Diknas sudah berulang kali sosialisasi kepada siswa dan Orang tua murid untuk memanfaatkan Bus Sekolah yang siap mengantar dan pulang sekolah.
Tapi berulang kali disosialisasikan tetep saja bus kosong mlompong dan sepi peminat, padahal dalam operasional bus bus tersebut anggaranya tidak sedikit , cukup besarlah pokoknya .
Bahkan saking pinginnya bus bus sekolah itu berfungsi dengan baik , Daryono mengijinkan camat camat untuk menggunakan bus tersebut , tetapi yang berkaitan dengan keperluan siswa, misalnya untuk mengantar siswa di satu kecamatan untuk bertanding atau menghadiri kegiatan siswa di kecematan lain.
Namun demikian , Daryono tidak akan mengijinkan siapapun untuk pinjam bus sekolah untuk keperluan lain yang tidak ada hubunganya dengan sekolahan, misalnya dipinjam untuk mbesani , Nyumbang dan sebagainya.
Sementara pak woto salah satu orang tua wali murid tidak sepakat kalau dikatakan bus kosong akibat siswa tidak berminat, yang terjadi adalah Jam kedatangan bis gojlak gajleg / tidak menentu, sehingga siswa was was kalau terlambat masuk kelas.
Masih kata Pak Woto , kondisi daerah Pacitan juga sangat mempengaruhi bis itu sepi peminat, pasalnya banyak sekolah utamanya SMP dan SD letaknya rata rata tidak dipinggir jalan raya dimana bus melintas , sehingga siswa jika naik bis masih harus jalan kaki yang lumayan jauh, urainya.
Cuma pak woto juga mengkritik orang tua murid , yang rata rata mengijinkan anak anak sekolah setingkat SMP naik motor sendirian , bahkan didaerah pelosok desa sekalipun anak anak yang masih sekolah SMP bahkan SD dengan sengaja sudah dibelikan motor, ini tidak mendidik sebenarnya , tegas pak Woto asli Nawangan..( gustik)