PACITANPOST
News Update
Loading...

Selasa, 29 Juni 2021

PUJO : SOAL LPJ 2020  BELA BUPATI AJI..

PUJO : SOAL LPJ 2020 BELA BUPATI AJI..

Pujo Setyo Hadi ST Ketua Komisi 4

Pacitan Ppos.29.06.021.
Carut marut pertanggung jawaban ( LPJ ) tahun anggaran 2020 Pemkab Pacitan  menuai pro- kontra sebagian anggota Dewan.

Menurut Kader Demokrat sekaligus Ketua komisi 4  DPRD Pacitan Pujo Setyo Hadi, sungguh tidak fair jika ada kesalahan  dibebankan kepada Bupati baru.

Pujo beralasan, bahwa seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran tahun 2020 secara hukum menjadi tanggung jawab Bupati lama.

Namun demikian, salah satu pewaris Bumi Harum Wijaya itu maklum, kalau  masyarakat tahunya menjadi tanggung jawab Bupati baru, mengingat Bupati lama sudah lengser keprabon April yang lalu.

Lebih jauh Pujo menjelaskan,  Jawaban Eksekutif  tentang LPJ tahun anggaran 2020 yang dibacakan dalam Sidang Paripurna tadi pagi ,dinilai Pujo berjalan mulus dan dapat diterima semua pihak, buktinya seluruh Fraksi puas akan apa yang dipaparkan Eksekutif.

Kalau toh ada temuan , saya pikir itu hal yang wajar, toh buktinya Pacitan tetep menyandang WTP sepuluh kali berturut turut , terang tokoh yang sudah 3 periode menyandang anggota DPRD Pacitan.

Sementara itu,  Rudi O  sebagai kolega Pujo di  Komisi kut mengkritisi Wacana sebagian Anggota Dewan yang menginginkan Silpa 96 Milyar khusus digunakan untuk perbaikan jalan.

Rudi beralasan , regulasi tentang Silpa sudah ada  aturanya dan menjadi kewenangan Bupati selaku Kepala Daerah, bahkan Pria  asal Nanggunangan  itu mengingatkan Bupati agar tidak terjebak ontran ontran yang  sengaja diciptakan sebagian orang.

Hanya saja Untuk perbaikan, Rudi Ompong menyarankan Bupati Baru untuk melakukan kontrol ketat terhadap OPD yang pekerjaannya demen menghabiskan anggaran dengan kegiatan yang awu awu, asal dana habis saja.

Bahkan Rudi  Ompong , tidak ragu menuding Dinas Pariwisata Pacitan contoh sebuah  dinas yang paling demen melakukan  program awu awu atau tidak produktif ...(gustik)




















Senin, 28 Juni 2021

TIDAK MANUSIAWI....PENYEBAR BERITA HOAX ATAS KEMATIAN TITIK KHARISMA

TIDAK MANUSIAWI....PENYEBAR BERITA HOAX ATAS KEMATIAN TITIK KHARISMA


Pacitan Ppos.29.06.021.
Sungguh tidak manusiawi,penyebar berita bohong atas keluarga almarhum Sigit dan Istrinya Titik Kharisma.

Memang diakui oleh keluarga  , bahwa Titik Kharisma dan Suami meninggal  diduga karena Covid 19 , namun demikian sangat TIDAK BENAR kalau anak almarhum  Titik Karisma yang bernama Kris dan Rendra saat ini juga terpapar Covid dan kritis.

Maka , Melalui berita ini, bisa dipastikan dua anak almarhum  bpk Sigit dan Ibu Titik Kharisma saat ini dalam keadaan segar bugar dan keduanya negatif dari Covid 19 dan posisinya berada di Rumah Sidoharjo Pacitan.

Menurut Bambang Haryono , Berita berita di Medsos yang mengatakan Kris dan Rendra dirawat di sebuah Rumah Sakit di jogja adalah Hoak dan sangat tidak manusiawi 

Mantan Lurah Pucang Sewu ini meminta, agar masyarakat berhenti menyebarkan berita berita hoak terhadap kekuarga adiknya ( almarhum Titik Karisma), mbok tepo selirolah ojok nambah nambahi susah anak anak..e...ungkap Bambang .

Perlu dketahui, beberapa hari lalu Perias Handal Pacitan Titik Kharisma meninggal dunia setelah dinyatakan Covid 19 setelah dua hari sebelumnya sempat di rawat di RS Sarjito Jogjakarta.

Memang sudah garisnya, tiga hari kemudian Suami Titik Kharisma ( Sigit ) ikut meninggal dunia dengan dugaan juga Terkena Covid 19 dan dimakamkan berhimpitan dengan Titik di TPU Kucur.

Atas meninggalnya Titik Kharisma dan suami ,  mengalir dukungan moral  dari berbagai kalangan kepada keluarga almarhum dan  mendoakan kedua almarhum meninggal Husnul Khatimah.

Tapi sayang,masih ada oknum oknum yang tega menyebarkan berita hoax atas keluarga Almarhum, utamanya menimpa Kris dan Rendra yang diberitakan Kritis,padahal keduanya Segar bugar....,( Gustik)



Minggu, 27 Juni 2021

PCW...NILAI BUPATI TERLALU EKLUSIF SOAL PENGGALIAN DANA, JIKA MERAH KUNING......

PCW...NILAI BUPATI TERLALU EKLUSIF SOAL PENGGALIAN DANA, JIKA MERAH KUNING......

Bupati Pacitan Indrata NBA,istri dan Sujono Ayah.

Pacitan Ppos.28.06.021.
Rumor Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji pilih pilih dalam pengusahaan Anggaran, dinilai masyarakat terlalu bodoh.

Informasinya, jika dana yang diusahakan dari  tokoh tokoh Kuning,Merah ,  atau ijo, konon oleh Bupati  Aji bakal ditolak dengan berbagai alasan.

Tapi sebaliknya, ponakan SBY itu lebih antusias menerima  anggaran yang didatangkan/diusahakan dari tokoh tokoh biru ,baik anggaran  dari Pusat atau Propinsi.

Terakhir informasinya , Bupati menolak anggaran  propinsi 50 Milyar yang diusahakan dari tokoh Kuning    ,, katanya ,,dana yang dibawa oleh tokoh kuning tersebut sangat tendensius atau terlalu politis.

Jika benar informasi itu valid, maka  Pacitan Couruption Watch ( PCW )   menilai , Bupati terlalu kekanak kanakan dan tidak mentingkan masyarakat secara luas.

Bupati tidak sadar, kalau era kepemimpinan Biru sudah berakhir , sekalipun di Kabupaten Pacitah dominasi biru  masih terasa.

Melihat fakta yang ada,dalam waktu dekat Pacitan Couruption  watch (PCW)  dan LSM  Pemantau Lelang dan Pembangunan akan bertemu Bupati atau Eksekutif untuk membahas anggaran yang sempat ditolak Bupati.

Disamping masalah anggaran, PCW juga akan menyampaikan sikap dan pandangannya terhadap berbagai hal ter masuk isu  adanya dis harmoni antara Bupati dan Wabub.

Sudah menjadi rahasia umum, perjalanan dua tokoh beda Partai tersebut  dinilai tidak berjalan mulus dalam memimpin Pacitan.
Seperti biasa, soal pembagian wewenang menjadi penyebab mereka kurang akur.

Sementara itu, isu tidak harmonisnya Bupati dan Wabub menjadi perhatian kalangan anggota Dewan, rata rata wakil rakyat menyayangkan sikap dua pemimpin yang dinilai kurang akur.

Rudi Hartoyo misalnya, berharap agar kedua tokoh yang memenangkan pilkada dengan 75 % suara rakyat tersebut untuk meninggalkan ego masing masing dan lebih mementingkan masyarakat secara umum , Pacitan harus lebih maju dan berkembang ketimbang masa lalu, pinta kader hanura itu.

Sementara Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono ditanya soal polemik antara Bupati dan Wabub , belum percaya , saya melihat antara pak Bupati dan pak Wabub masih berjalan harmonis, kalau toh terjadi silang pendapat itu biasa , itu mah manusiawi  , ungkap putra mantan Bupati Suyono ini.

Sama dengan Ronny Wahyono, Gagarin mbantah dirinya kurang akur dengan Bupati, siapa yang bilang saya tidak akur dengan mas Aji, itu hoak terangnya.

Namun demikian Gagarin tidak mau berkomentar, ketika ditanya media terkait informasi  dirinya  hanya akan diplot oleh Bupati  , untuk menyelesaikan masalah Pasar dan Pelabuhan Gelon saja, waduh saya kurang tahu, tanya pak Bupati saja ungkap tokoh Flamboyan dari Timur ..diplomatis.....monggo.,! ( Gustik)










Sabtu, 26 Juni 2021

MENYESATKAN....BANYAK WARGA TIDAK PERCAYA CORONA...DIAJAK VAKSIN MINTA KOMPENSASI JIKA....

MENYESATKAN....BANYAK WARGA TIDAK PERCAYA CORONA...DIAJAK VAKSIN MINTA KOMPENSASI JIKA....

       Polres Pacitan dijubeli warga vaksin

Pacitan Ppos.27.06.021.
Sungguh mencengangkan , ternyata warga Pacitan yang tidak percaya adanya Covid 19 luar biasa banyak.

Ini menunjukkan bahwa sosialisasi tentang adanya Corona di Bumi 1001 Goa ini tidak berhasil atau tidak kena sasaran.

Tadi Malam Media Pacitan Post , melalui rekan medis Dinkes ( dr Jhohan TP ) memfalitasi untuk warga yang ingin Vaksin yang diadakan Polres Pacitan.

Kemudian apa yang terjadi, ketika wartawan Pacitan Post mengajak warga untuk melakukan Vaksin banyak yang tidak mau .

Dari 15 warga yang diajak hanya 4 orang yang antusias melakukan Vaksin sedang lainnya tidak percaya adanya corona, bahkan Wartawan Pacitan Post dimintai garansi jika Vaksin tidak berhasil atau terjadi apa apa.

Tentu saja wartawan Pacitan post mundur teratur , apalagi ada sekelompok orang di sebuah Warung di Dekat Gasibu sempat melecehkan adanya Vaksin dan corona.

Pendek kata , hanya 4 orang pegawai Resto Tirto wening yang bisa diangkut ke Lokasi Vaksin Polres Pacitan yang dipusatkan di Mess Polri barat makam Taman Pahlawan.

Berangkat dari Fakta diatas , menunjukkan bahwa sosialisasi tentang bahaya Covid di Pacitan tidak berhasil sama sekali ,bahkan mungkin, kondisi seperti ini sama dengan daerah lain di Indonesia.

Maka tidak heran kalau Covid di Pacitan atau daerah lain di Indonesia masih sangat tinggi ,karena kesadaran tentang bahaya Virus asal china inj rendah.

Tidak sedikit masyarakat menganggap , bahwa Covid 19 ,  hanya ladang bisnis Pemerintah untuk jualan Vaksin belaka.

Comen comen mencelakakan seperti itu, tidak saja dilakukan orang yang berpendidikan rendah, tapi celakanya ,  orang yang berpendidikan tinggipun sering kali melecehkan adanya Virus yang awalnya dari wuhan tersebut.

Oleh karena kesadaran warga Pacitan masih sangat rendah tentang bahaya Covid 19, maka Pemkab Pacitan dengan Gugus Tugasnya hendaknya lebih giat lagi sosialisasi dengan pola pendekatan langsung kepada Warga.

Hal ini segera dilakukan, sebelum setan setan menghantui pikiran kolot orang orang tertentu yang suka menghasut dan menyebarkan berita hoax.

Kondisi sudah sangat berbahaya, tiap hari puluhan bahkan ratusan orang meninggal karena Covid ,belum lagi ribuan orang yang  terpapar.

Berita terkini,  di Pacitan suami istri meninggal dalam tiga hari karena Covid, padahal usia belum begitu tua tua banget.

Jika data tidak berdasarkan yang terekam di gugus tugas, diperkirakan yang meninggal karena Covid 19 di Pacitan Cukup besar, karena banyak yang ambil solusi perawatan diluar kota dan akhirnya meninggal juga...(gustik)


Kamis, 24 Juni 2021

PEMILIK RUMAH KOST DIMINTA USIR WTS...KALAU TIDAK.......

PEMILIK RUMAH KOST DIMINTA USIR WTS...KALAU TIDAK.......

Satpol PP sweping  wts di rumah rumah kost dan hotel .

Pacitan. 24.06.021.
Usum Pandemi yang semakin meningkat,Satpol PP Pacitan lakukan razia Wanita Tuna Susila ( WTS ) di Hotel Hotel dan  Rumah Kost.

Menurut Kepala Dinas Satpol PP Pacitan Sugeng Widodo , operasi  WTS  kini dititik beratkan ke Pemilik Rumah kost yang tersebar di tiga Kelurahan, yakni Kelurahan Ploso Baleharjo dan Sidoharjo.

Kami sudah koordinasi dengan 3 lurah dan perangkatnya untuk mendata seluruh pemilik rumah kost Putri di tiga kelurahan tersebut.

Ketika ditanya hasil dari sweeping kemarin, mantan Camat Kebonagung itu ,, mengaku ,, telah menemukan indikasi satu orang yang bertindak sebagai germo ( mami) dan beberapa WTS  lokal.

Untuk asal daerah /kecamatan Sugeng belum bisa membeberkan, karena masih perlu pendalaman lebih lanjut, disamping itu tidak elok jika harus dibeberkan sekarang, nanti ada waktunya ujar Sugeng diplomatis.

Demi kenyamanan lingkungan, beberapa tokoh masyarakat mendukung aksi sweping yang dilakukan Satpol PP pacitan terhadap WTS yang berpraktek dirumah rumah kost.

Aktifis Masjid Agung Pacitan ( Ar) bahkan meminta kepada pemilik Rumah Kost untuk mengusir WTS WTS yang ketahuan praktek di tempat lingkungan berada .

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sediono, Anggota DPRD Pacitan yang mengaku prihatin semakin banyaknya generasi muda Pacitan yang terjerumus ke dunia hitam / asusila sebagai WTS, yah mudah mudahan bukan akibat korona,ujar tokoh asal arjosari ini.

Sementara itu, Salah satu pemilik Hotel yang enggan disebut nama, mendukung langkah Pemerintah yang ingin bersih bersih WTS liar.
Kami merasa malu , hotel dibuat praktek seperti itu, alhamdulillah sudah puluhan tahun kami punya hotel,tidak sekalipun ada WTS chek In ditempat kami...

Namun dia juga mengakui, tidak semua hotel bersih dari WTS , ada setidaknya 4 sampai 8 hotel  terindikasi maksiat yang tumbuh di Pacitan......monggo disikat saja..( gustik)





Rabu, 23 Juni 2021

PACITAN DIKEPUNG ZONA MERAH...

PACITAN DIKEPUNG ZONA MERAH...

            BPonorogo - wonogiri merah

Pacitan,24.06.021.
Warga Pacitan benar benar diliputi rasa cemas yang tinggi atas perkembangan Covid yang semakin menjadi jadi.

Saban hari ! tidak tua , tidak muda , mereka tumbang terpapar covid 19.
Terkini ( AP)  instruktur Senam   disebuah Club Bugar terkenal  di Pacitan meninggal diduga karena Covid , padahal usianya masih sangat muda .

Namun demikian , ternyata instruktur senam yang ramai diberitakan di Medsos/group group WA ,konon informasinya hanya dibesar besarkan, yang benar korban punya riwayat asma, faktanya pemakaman tidak Prokes, tutur salah satu dokter yang enggan disebut nama..

Terlepas itu semua, kondisi saat ini memang  perlu diwaspadai , kalau kemarin daerah tetangga yang masuk zona merah Wonogiri,kini sudah merembet ke Kabupaten Ponorogo.

Kabupaten yang dipimpin tokoh hebat Giri Sancoko itu oleh Provinsi Jatim dikatagorikan masuk zona merah bersama Kabupaten Ngawi dan Bangkalan,bahkan Bupati Giri dan istri ikut terpapar Covid.

Dengan Wonogiri Merah dan Ponorogo Merah  ,maka Praktis  Pacitan dikepung oleh dua daerah berbahaya , tinggal arah timur ( Trenggalek) yang masih  masuk zona orange .

Melihat situasi dan kondisi yang semakin gawat ini, menurut prediksi banyak orang status Pacitan akan berubah jadi merah, saya pikir tinggal nunggu waktu saja, ujar salah seorang warga Punung yang enggan disebut nama.

       Dr.dr Hendra Purwaka PLT Kadinkes.

Sementara itu, PLT.Kadinas Kesehatan Pacitan dr Hendra Purwaka merasa yakin Kabupaten Pacitan tetap berada dizona orange sekalipun Wonogiri dan Ponorogo merah.

Dokter yang juga merangkap kepala BKKBN ini punya alasan tersendiri, orang orang Pacitan yang melakukan kegiatan rutin seperti ke pasar dan ketempat kerja hanya berkisar 30 persen dari total penduduk Pacitan dewasa, sedang lainya aktivitas di Sawah atau diladang yang tidak banyak berkerumun.

Insya Allah sepanjang warga Pacitan tetap disiplin dan selalu Prokes covid dapat diminimalkan ,dengan catatan  moment seperti Hajatan,bepergian keluar kota tidak dilakukan untuk sementara waktu.

Namun demikian jika Hajatan, pergi keluar kota , dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan tetep dilaksanakan,maka walahu alam bis sawab, terang Hendra ketika ditemui di Tiwe Resto kemarin.

Sementara dari LSM Bhineka Bangsa, meminta Bupati dan jajaran Satgas Covid 19 Pacitan  untuk bertindak sungguh sungguh mengatasi covid 19 yang semakin berbahaya.

Dari penilaian beberapa LSM, Gugus Tugas yang dibentuk selama ini kurang efektif dan tidak tegas terhadap pelanggar prokes.
Kades dan Camat merupakan figur figur  yang perlu diberi pengertian agar tegas  terhadap warganya.

Selama ini,warga minta ijin Hajatan dikasih, tahlilan dikasih, Arisan dikasih , atau  pendek kata ,  seolah semua permintaan warga dikasih dan diberi ijin.

Seharusnya kata Ketua Komisi 2 Tejo Kusmoro , Kades dan Camat harus tegas bersikap terhadap warganya,mau Hajatan mau apa jika menimbulkan kerumunan, STOP tidak boleh...( Gustik)










STOP..HAJATAN....!..KORBAN  BERJATUHAN...SATU PERIAS MENINGGAL.

STOP..HAJATAN....!..KORBAN BERJATUHAN...SATU PERIAS MENINGGAL.


Pacitan 23.06.021.
Longgarnya Prokes , berdampak buruk terhadap perkembangan Covid 19 di Pacitan ,salah satunya disebabkan hajatan warga yang tidak terlontrol.

Hajatan dengan model omblang omblangan ( tamu tak terbatas) menyebabkan kerumunan warga tidak terelakkan,akibatnya korban berjatuhan.

Hari ini satu perias  ( TK) meninggal dunia  yang diduga beberapa waktu lalu dikontrak  merias manten disuatu tempat.
TK memang  termasuk perias handal / Top di Pacitan.

Jenazah Wanita berparas ayu asal desa Sidoharjo  Pacitan ini dimakamkan di TPU Kucur pukul 19.00 wib setelah satu hari lalu sempat  dirawat di RS.Sarjito Jogjakarta.

Kasus lainya, puluhan ( 46)  korban dari desa Tambak Rejo Pacitan juga dirawat di berbagai rumah sakit dan wisma Atlit karena terpapar Corona yang juga diduga dari Hajatan warga setempat.

Mengingat korban hajatan yang sudah begitu banyak, Pemerintah diminta tegas tidak memberikan ijin hajatan berapapun jumlahnya kecuali sesuai yang digariskan Satgas Covid 30 orang.

Seperti diketahui, kebanyakan para pelanggar prokes  adalah orang  hajatan yang tidak terkontrol , utamanya didaerah  pegunungan/ pedesaan , didaerah tersebut tamu undangan bisa mencapai ribuan orang dengan model sajian  piring terbang.

Seperti diketahui, Piring Terbang adalah model penyajian makanan yang dibagikan langsung  oleh peladen saat tamu hadir disuatu acara, kini  saat covid meraja lela model sajian piring terbang dilarang oleh pemerintah karena dianggap tidak steril dan mudah menularkan penyakit.

Dampak Zona Merah Wonogiri.
Yang lebih membahayakan lagi, Kabupaten Wonogiri kini masuk zona Merah.
Padal  warga pelintas batas kedua kabupaten tersebut tidak bisa dihentikan aktifitasnya.

Banyak warga Baturetno dan sekitarnya tiap hari berjualan di pasar pasar Tradisional Pacitan,utamanya  di Pasar Punung dan Donorojo atau sebaliknya .

Menurut Prabowo SE wakil ketua DPRD Pacitan yang sekaligus  menjafi warga di Kecamatan Punung, berharap Bupati dan jajaranya tanggap terhadap masalah ini.

Tokoh Flamboyan asal Punung yang sudah 3 X menjadi anggota DPRD Pacitan ini sangat ingin  di Perbatasan antara Pacitan dan Wonogiri  ada penyekatan  sementara bagi pelintas batas,namun tidak ditutup total.

Teknisnya kata Prabowo, perangkat desa  mengidentifikasi  dan mengawasi warganya secara  rutin yang melakukan kegiatan pelintas batas keluar Pacitan,utamanya ke Wonogiri dan Jogjakarta.

Orang orang yang melakukan kegiatan lintas batas itulah yang selalu wajib dichek rutin di Pos penyekatan oleh tim Gugus Tugas yang dibentuk Pemkab, saya rasa hanya pakai cara itu dampak Zona Merah Jogja dan Wonogiri datap diminimalkan, tegas Prawobo .

Gagasan Prabowo di didukung penuh koleganya di jajaran Ketua Dewan Fibi Irawan , kebetulan saat itu  duduk disamping Prabowo diruang wakil Ketua DPRD Pacitan 

Fibi berharap Bupati dan Gugus tugas bekerja sungguh sungguh atas perkembangan Covid di Pacitan yang cenderung meningkat secara rajam.

Lebih lebih kata arek Sirnoboyo ini, Virus Model Varian Delta sangat berbahaya , yakni 60 % lebih cepat menularkan kepada orang lain,dibanding virus Covid 19 yang baru lalu.

Hingga berita ini ditulis, Bupati Indrata Nur Bayu Aji belum bisa dihubungi , seperti biasa , sejak menjadi orang nomor satu di Pacitan keponakan SBY tersebut...terlalu sibuk.....,(gustik)









Featured

[kriminal][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done