PACITANPOST
News Update
Loading...

Jumat, 06 Agustus 2021

KEBANGETEN...IRFAN PEMBUNUH SUKMA MASIH SATU KELUARGA..

KEBANGETEN...IRFAN PEMBUNUH SUKMA MASIH SATU KELUARGA..

Rumah alm Dwi Sukma yang dibunuh Irfan  

Pacitan Ppos 07.08.021.
Babar blas kabeh  Ora ngira , Irfan sing ijik sepupu sambung isa mentolo mateni Dwi Sukma Anjani putri bapak Tukijo. Padahal omahe wae adu tritis ngarep mburi .  

Hubungan keluargapun cedak banget, wong tuane tersangka (  Irfan  ) Jaeji lan Korban  ( Dwi Sukma)  Tukijo isik kakang adi , cuma irfan anak gawan/ tiri  bojone jaini saka Petung Sinarang.

Menurut Lancur Susanto , anggota DPRD Pacitan iki dina tonggo teparo isih kaget setengah ora percaya nek tersangka Irfan mentolo mateni  Sukma alumni SMK I Nawangan, padahal antarane tersangka lan korban saben dino wira wiri bareng.

Soal antara bocah loro iku Pacaran , kabeh keluarga ora pati mudeng , mungkin merga dulur nek terang terangan pacaran isin karo tonggo teparo , mulo bocah loro iku meneng meneng..ngerti ngerti entuk kabar pacaran  sak wise enek kedadeyan iki,tapi niku nembe kabar mawon lan dereng kantenan .

Terkait kronologi , miturut Somad kasun Sidoharjo Nawangan  , Si tersangka Irfan isuk isuk  arep pajek sepeda motor ning samsat Pacitan, merga dewe njaluk dikancani Sukma. 
Tapi ditunggu nganti sore bocah loro urung teka teka, ngerti ngerti entuk berita saka Polres, Sukma mati dijegurke segara.
Sing dadi kagete wong Nawangan sing mateni Sukma  malah dulure dewe sing omahe  mburi omahe adu tritis.

Sing bingung maneh, Irfan  masiho muk lulusan SMP terkenal bocah meneng lan anteng, pekerja keras , sering mrantau luar kota golek garapan, mulo kabeh tonggo teparo  kaget setengah mati, jare Lancur.

Sementara,
Pihak Polres Pacitan , terpaksa gowo jenazah mahasiswi  asal Nawangan menyang Rumah Sakit Muwardi Solo kanggo menentukan sebab sebab Kematian korban  sing diduga dipateni Irfan Sepupu sambungnya...( Gustik)







MAHASISWI  ASAL NAWANGAN TEWAS DIBUANG KELAUT .PACAR  SERAHKAN DIRI DI SUBANG..

MAHASISWI ASAL NAWANGAN TEWAS DIBUANG KELAUT .PACAR SERAHKAN DIRI DI SUBANG..


Pacitan Ppos,07.08.021.
Tragis dan mengenaskan ,  Dewi Sukma  Anjani (21) Mahasiswi asal Nawangan tewas dibuang kelaut disekitar tamperan atas.
 Diduga Perempuan cantik  itu dibunuh oleh Pacarnya sendiri yang konon juga dari Pacitan.

Menurut informasi sementara,  korban sebelum dibuang ke laut dianiaya lebih dahulu dengan benda tumpul, prakiraan dara Cantik kelahiran 08.07.2001 itu dikepruk pakai batu dibagian kepala belakang.
Jenazah korban ditemukan olen pencari rumput ngambang dilautan sekitar area pembuangan sampah atau beberapa puluh meter dari perbatasan Desa Sidoharjo dengan desa Dadapan dalam keadaan telanjang.

Sementara pelakunya , yang nota bene Pacarnya sendiri menyerahkan diri di Subang Jawa Barat , konon pelaku usai melakukan pembunuhan merasa panik dan melarikan ke Bandung via Subang dengan naik sepeda motor. Atau kemungkinan juga , Pelaku  kehabisan bekal / bensin ditengah jalan.

Dugaan sementara, terkait kasus ini Sukma dibunuh karena  merengek minta segera dinikahi  karena hamil .,sedang pacarnya tidak mau mengaku.
Namun demikian,untuk memastikan kasus tersebut saat ini ditangani Oleh Polres Pacitan, benar tidaknya dia pacaran atau yang lain nanti kalau tersangka sudah bisa dibawa ke Pacitan dan diperiksa..( Gustik)




ALUMNI SMA 271 TURUT URUS ISOMAN TERKUMPUL PULUHAN JUTA.

ALUMNI SMA 271 TURUT URUS ISOMAN TERKUMPUL PULUHAN JUTA.

Relawan Alumni SMA 271 Pacitan sibuk urus isoman 

Pacitan Ppos .06.08.021.
Masa Pandemi belum jelas berakhirnya,membuat semua orang prihatin dan menderita. Tak sedikit  warga menjadi korban virus yang datang dari Wuhan tersebut.

Di Kabupaten Pacitan saja, warga yang meninggal hampir mendekati 500 orang dan ribuan orang lainnya terpapar ,  termasuk  yang  saat ini  melakukan isolasi mandiri ( isoman)  di rumah masing masing.

Khusus yang terkait isolasi mandiri, hingga detik ini bantuan dari pemerintah tidak/ belum juga turun, sedang untuk sekedar  bisa makan warga  Isoman hanya mengandalkan belas kasih lingkungan ,sanak saudara ,dermawan dan orang orang yang peduli Pandemi.

Termasuk yang dilakukan , 
Alumni SMA 271  Pacitan , Untuk meringankan beban warga yang terdampak akib Covid 19 di Pacitan , alumni berbagai angkatan itu melakukan bantuan soasial untuk orang orang yang kini Isoman.

Menurut salah Satu relawan alumni SMA 271 Pacitan (Wiwit ) mantan Kades Tanjungsari  Pacitan mengatakan , donatur yang terkumpul hingga hari ini mencapai puluhan juta rupiah , cuma rincinya dari siapa siapa yang nyumbang  saya tidak begitu hapal, terang Wiwit 

Relawan SMA 271 masuk rumah  keluar rumah  untuk  mencari warga Isoman.

Menurut informasi yang diterima media, uang yang terkumpul semua dibelikan paket sembako dan vitamin untuk dibagikan kepada ratusan warga yang lagi isoman, tidak terkecuali guru guru dan alumni SMA 271 Pacitan.

Dari Pantuan Media , bantuan sosial untuk orang orang yang terdampak pandemi dan orang orang Isoman di Pacitan tidak saja dilakukan oleh Gabungan Alumni SMA 271   , namun  ada juga yang dilakukan secara mandiri / satu angkatan, misalnya  Alumni SMA 271/79 yang kali ini membantu secara khusus berupa makanan siap saji.

Hanya saja , karena dana terbatas pembagian ransum untuk sementara hanya dikhususkan anggota alumni /79.

Dari pandemi yang semakin lama semakin tidak menentu ini , kalau cuma andalkan kekuatan Pemerintah baik pusat atau daerah, barangkali warga masyarakat akan menderita luar biasa ,, mungkin ,, kalau tidak mati keliren ya jatuh sakit. 
Untung saja ,  Rakyat Indonesia dari berbagai strata kehidupan saling bahu membahu atau menolong satu dengan yang lain..(gustik)










Senin, 02 Agustus 2021

 AJI  DIUNDANG NARSUM  WEBINAR FISIP UNIVERSITAS  HANG TUAH SURABAYA .!

AJI DIUNDANG NARSUM WEBINAR FISIP UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA .!

Pacitan Ppos.03.08.021.
Bupati Pacitan yang baru , Indrata Nur Bayu Aji diundang sebagai Narsum oleh FISIP Universitas Hang Tuah Surabaya, hal ini beritahukan kakak kelasnya di SMA 271  Pacitan alumni 1980 Kol Pur.Djamaluddin Malik SE .M AP Direktur Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya.

Kepada Media  Jamaluddin Malik ( Lilik)  mengatakan ,  sekalipun  pelaksanaanya hanya melalui aplikasi Zoom mudah mudahan webinar yang dilaksanakan kampus tempatnya bekerja tidak mengurangi makna dan kwalitas  seminar  yang dilakukan siang ini.

Direncanakan Bupati Pacitan akan mengambil tema Kewirausahaan Ekonomi Kreatif  dan dalam Pariwisata Perpektif Kemaritiman yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Hang Tuah Surabaya .

Lilik menambahkan, tujuan diadakannya webinar yang melibatkan Bupati Pacitann Indrata Nur Bayu Aji semata mata karena beliau seorang Bupati yang sangat mencintai alam kelautan sebagai atlit selancar. Sedang Kabupaten Pacitan sendiri adalah , sebuah kota yang punya wilayah laut yang luas dan indah , tegas Pria putra mendiang Sukarni mantan Anggota DPRD Pacitan periode Orba.

Sementara itu , peran Indrata Nur Bayu Aji Webinar  di sebuah Universitas mendapat dukungan dari karibnya di DPRD Pacitan Arib Setyo Budi.
Menurut Arib, Menjadi Nara Sumber di Perguruan Tinggi  Swasta tenama di Surabaya merupakan sebuah kehormatan besar bagi Bupati Pacitan.

Setidak tidaknya kata Arib, bisa mendorong generasi muda Pacitan untuk memcintai ilmu Kelautan . Tentu dengan masuk disebuah perguruan tinggi yang membidangi ilmu kelautan seperti Universitas Hang Tuah milik Angkatan Laut .

Djamaludin Malik adalah mantan Nahkoda Kapal Cargo International dan kemudian masuk di angkatan laut lewat Wamil dengan pangkat terakhir Kolonel.
Dia bagian dari sekian pemuda Pacitan yang gagah berani penakluk Samudra luas sebagai Capten Kapal Internasional, menyusul pendahulunya, Capt Eko foto Ria alumni SMA 271/75 , Capt Hadi Susanto Alumni SMA 271/ 79 ,capt Sidik Sunu Kaharto SMA 271/79 sekaligus sebagai kakak kandung Jamaluddin Malik..( gustik)
 

Minggu, 01 Agustus 2021

OLOK OLOK TIDAK BECUS  RUMAH SAKIT , TENDENSIUS DAN TAK BERMORAL...?

OLOK OLOK TIDAK BECUS RUMAH SAKIT , TENDENSIUS DAN TAK BERMORAL...?


Pacitan PPos.01.08.021.
Tudingan masyarakat terhadap Rumah Sakit, yang konon tidak becus menangani pasien Covid 19 perlu diluruskan. Setidaknya  klarifikasi itu diperlukan  , agar moral dan semangat dokter dan para medis di RSD Darsono Pacitan  tetap tinggi .

Pasalnya , jika pelurusan itu tidak segera dilakukan , maka dikawatirkan akan mengendorkan mental para perawat dan dokter yang saat ini sedang ,, berjibaku  ,, menangani pasien Covid 19 yang ada di Pacitan dan daerah lainya.

Menurut dokter Johan TP ,  Tudingan masyarakat  pasien covid  jika dibawa kerumah sakit malah meninggal itu tidak berdasar dan ngawur sekali . Sepengetahuan saya , pasien yang terindikasi Covid 19 dibawa ke rumah sakit rata rata sudah parah .
Artinya , pasien akan lebih sulit ditangani secara medis karena sudah parah tadi , imun sudah turun drastis , kesadaran sudah tipis , nafas sudah terengah engah ditambah   lagi pasien  kebanyakan sudah punya penyakit penyerta/bawaan , maka itu lebih repot lagi.

Oleh karena itu , Dokter yang juga pengelola Wisma Atlit Kucur Pacitan ini mengajak semua pihak agar membawa Pasien  yang terindikasi Covid 19 ke rumah sakit sedini mungkin.
 Tujuannya apa ,  agar penderita covid 19 mendapatkan perawatan lebih awal dan berkelanjutan ,  setidaknya  pasien  diinfus masih bisa, imun masih terjaga , tekanan darah masih terkontrol,  maka perawatan selanjutnya pasti akan lebih mudah , terang Jhohan.

Sementara itu,  ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono sependapat dengan Johan, bahkan  Ronny meminta kepada warga Masyarakat Pacitan  agar berhenti meng olok olok dan menuding pihak rumah sakit Darsono Pacitan yang dianggap tidak becus menangani pasien yang terindikasi Covid 19. 
Sebab apa kata Ronny , tudingan itu hanya akan memperlemah mental para medis yang saat ini bekerja dengan taruhan nyawa dirinya sendiri. 
Sekarang coba kita hitung , sudah berapa ribu dokter / para medis yang gugur dalam tugas penanganan covid.

Itu sebabnya, mari kita berpikir dewasa dalam menghadapi pandemi yang masih terjadi ini, jangan menuduh sembarangan yang hanya berdasar asumsi dan hox yang sengaja disebarkan orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Dukungan terhadap  dokter dan petugas medis juga disuarakan beberapa tokoh masyarakat di Pacitan, diantaranya H. Sugiharyanto pemilik Enggal Bird ,  Pria dua anak ini mengajak masyarakat agar memeriksakan anggota keluarganya jika dicurigai terpapar covid 19 ke rumah sakit , hal ini untuk mengantisipasi agar penderita covid bisa ditangani sedini mungkin .

Pandangan dirawat dirumah lebih baik harus dibuang jauh , mengingat wabah ini adalah wabah yang sangat berbahaya yang sudah terbukti memakan banyak korban.
Logika berpikir kita , jika dirawat dirumah tidak mungkin dapat infus,tidak mungkin dapat vitamin vitamin yang sesuai dengan kondisi pasien, tidak mungkin bisa di deteksi  penyakit  penyerta yang lain dan sebagainya.

Mantan ketua Koni Pacitan ini, juga sangat menyayangkan adanya informasi yang keliru terhadap pasien yang meninggal dirumah sakit lebih banyak dengan pasien yang meninggal dirumah . Setahu saya ! rata rata orang yang dibawa kerumah sakit sudah parah terlebih dahulu ketika dirawat dirumah.

Sementara  salah satu Kades di Pacitan yang enggan disebut nama, mengaku jengkel terhadap warga yang kadang sulit jika diminta ke rumah sakit atau puskesmas terdekat hanya sekedar untuk sekedar tes Swab , baru setelah parah bengak bengok tonggo teparo minta tolong  dibawa ke rumah sakit, akhirnya terlambat dan meninggal dunia..,urainya.

Memang diakui, banyak juga pasien yang dirawat dirumah sembuh, tapi yang sembuh dirumah sakitpun juga besar , dari daftar yang ditrima gugus tugas kabupaten 90 % pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit sembuh , sedang sisanya meninggal dengan berbagai sebab diantaranya penyakit penyerta.

Hanya saja, dalam keadaan normal orang meninggal satu dua adalah biasa, Tapi karena pandemi ini ganas ada orang meninggal mencapai puluhan perhari  maka jadi heboh  dan geger, ujungnya rumah sakit yang disalahkan......(gustik)









Jumat, 30 Juli 2021

COVID 19 DAN ORANG ORANG BERZINA..

COVID 19 DAN ORANG ORANG BERZINA..


Pacitan Post Kajian Pagi.
Assalamu Alaikum Wr Wb.
Seperti kita ketahui Covid 19, saat ini sedang mewabah di seluruh dunia. Dampaknya, virus tersebut sempat menghancurkan sendi sendi kehidupan manusia bahkan hingga saat ini.

Bahkan orang orang  menyebutnya Covid 19 adalah wabah dari segala wabah  . Tentu pandangan itu   wajar , mengingat durasi pandeminya lama dan menyakitkan hampir semua orang penduduk Bumi.

Satu yang perlu di ingat, bahwa segala cobaan itu datang dan diijinkan Allah Swt seperti yang tertera di banyak ayat di Kitab Suci Al Qur'an, Al Baqarah ayat 155, Al Araf 168 dan sebagainya.

Namun demikian sebagai seorang muslim kita harus paham,  bahwa seluruh cobaan Allah sekalipun terlihat buruk dan menyakitkan pasti ada kebaikan agar manusia kembali kepada kebenaran.

Kita ambilkan contoh yang sederhana agar mudah kita pahami. 
Seorang pezina,  kita semua tahu bahwa pekerjaannya adalah  menjajakan diri secara komersial kepada orang lain. Nafsu diumbar begitu dahsyat dari atas tubuh sampai ke paling bawah tubuh.

Sekarang kita bayangkan, dengan kondisi seperti pagebluk ini,  masihkah para pezina tadi  berani aksi sex adu mulut antar mulut , saling tindih menindih atau gaya gaya bejat yang lain. 
Saya kira ..!
Hanya pezina dengan label ,,terpaksa ,, yang masih melakukan praktek seperti itu, mungkin  karena perut  mereka kosong atau tidak bisa makan hari itu.

Selebihnya saya kira...!
Sekalipun itu seorang pezina ( ditengah pandemi yang ganas seperti ini )  STOP tidak praktek .
Mereka pun tentu,  tidak mau mati konyol terinveksi virus yang ditularkan dari pasangan pezina itu sendiri.

Termasuk orang yang kebiasaan cipika cipiki  ( bila ketemu saling peluk dan mencium ) saat ini dan kalau bisa seterusnya , harus berhenti melakukan itu  jika ingin selamat dari amukan Covid 19 yang  ,, khusus ,,  didatangkan Allah dari langit.

Pembaca yang dirahmati Allah Swt..
Ujian dan Cobaan yang datang dari Allah berupa Covid 19  ini , memang jika kita lihat dan rasakan sungguh perih dan menyakitkan.

Tetapi sesungguhnya..!
Allah sedang menyelamatkan orang orang yang rutin berbuat keburukan dan kemaksiatan, wabil khusus  para pezina tadi.
Allah menujukkan kasih sayang kepada orang orang yang dikehendaki , tidak terkecuali pezina sekalipun.

Hanya saja...!
Bisakah para pezina mengambil hikmah dari cobaan berupa covid 19 ini , dan atau bisakah mereka menyadari bahwa sesungguhnya  pandemi ini adalah cara Allah menyelamatkan mereka dari gelimang dosa dan kematian.

Tentu....!
Semuanya kembali kepada para pezina dan orang orang yang suka berbuat dosa itu sendiri. 
Jika berhenti , maka mereka sesungguhnya   orang orang yang sedang  menikmati kasih sayang Allah yang tiada tara besarnya.

Oleh karena itu....!
Dengan adanya cobaan yang sedang kita  hadapi ini , maka jangan sekali kali kita berprasangka buruk kepada Allah , karena sesungguhnya di setiap cobaan yang datang pasti ada kebaikan yang terjadi.

Berprasangka buruk kepada Allah adalah mendatangkan dosa .
Yang benar adalah...!
Sabar, tabah dan tawakal kepada Allah Swt  sang maha  Pemilik Cobaan  itu sendiri.

Demikian kurang lebihnya saya mohon maaf,ditulis  oleh  kawula alit Gustik ,mudah mudahan bermanfaat terutama bagi para pezina laki laki atau pezina perempuan sekaligus bermanfaat bagi komunitas yang suka cipika cipiki...( berhentilah berbuat dosa...)














BUPATI MINTA HAJATAN DIAWASI KETAT.....SEBELUM TERLAMBAT..

BUPATI MINTA HAJATAN DIAWASI KETAT.....SEBELUM TERLAMBAT..

Pacitan Ppos , 30.07.021.
Mulai maraknya orang hajatan di Kabupaten Pacitan, membuat semua orang kawatir. Pasalnya,  pandemi belum benar benar sirna dari wilayah kesatuan Republik Indonesia tidak terkecuali Pacitan.

Hajatan yang biasanya  dilakukan orang orang desa , cenderung melanggar protokol Kesehatan terutama dalam jumlah undangan yang disebar . Rata rata jumlah undangan yang disebar melebehi angka 1000 UU undangan.

Pelaksanaanya pun, terkadang sampai tiga hari tiga malam dengan format konsumsi makan ditempat. Dari pengamatan media , kerumunan massa  tidak saja terjadi di 
 undangan datang ,  tetapi justru terjadi di area dapur atau tempat masak yang lain, rata rata mereka melepas masker.

Melihat kondisi yang mengkawatirkan , Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji Secara tegas memerintahkan tim gugus tugas dan pejabat daerah  seperti Kasun , Kades Camat agar tidak terlena Pasca PPKM dari level 4 ke level 3.

Menurut Bupati ,penumpukan massa di tempat hajatan sangat rawan akan tertularnya segala macam penyakit, utamanya  covid 19 , tolong diawasi secara ketat agar warga kita selamat,ujar Bupati via telpon.

Harapan yang sama , juga disampaikan Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, pria penggemar olah raga Bilyar ini meminta kepada setiap Kades,Camat didaerah masing masing untuk memperketat ijin penyelenggaraan hajatan , tidak lain untuk kebaikan kita bersama,jangan dibilang pandemi sudah selesai,tambahnya.

Perlu diketahui, undangan hajatan kini sudah mulai marak ,  tidak tanggung tanggung dalam satu hari bisa 5 tempat yang berbeda orang menyelenggarakan hajatan, rata rata dilakukan didaerah pinggiran kota hingga pelosok desa..(gustik)






Featured

[kriminal][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done